Film Fiksi “Perempuan, Wanita Atau Betina?”, Sukses Menarik Antusiasme Mahasiswa Universitas Budi Luhur
Universitas Budi Luhur mengadakan kegiatan Workshop Screening Film Fiksi X Dokumenter & Sosialisasi Tugas Akhir 2024 (Kamis, 16/11/2023), yang bertempat di Gedung Teater Universitas Budi Luhur. Workshop ini diselenggarakan oleh Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif. Kegiatan ini juga turut mengundang Raffi Tama dan Anggi Aji Saputra selaku produser dan sutradara dalam film “Perempuan Wanita atau Betina”.
Dalam paparan materi sosialisasi tugas akhir, Artyasto Jatisidi, S.I.Kom., M.I.Kom, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, mengungkapkan Universitas Budi Luhur memiliki beberapa cara untuk lulus tanpa skripsi dengan berbagai jalur seperti proyek kolaborasi, proyek kreatif, publikasi artikel ilmiah, penciptaan karya salah satunya karya film dokumenter dan masih banyak lagi.
“Universitas Budi Luhur memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang mau mengambil tugas akhir dengan cara yang baru. Kami menyediakan bebrapa pilihan tugas akhir, selain skripsi ada non skripsi yang mana ada proyek kolaborasi, proyek kreatif, laporan magang dan penciptaan karya salah satunya karya film dokumenter dan konversi”, ungkap Artyasto.
Acara selanjutnya dibuka dengan pemutaran film fiksi “Perempuan, Wanita atau Betina”. Anggi Aji selaku sutradara dan penulis naskah Film “Perempuan, Wanita atau Betina” mengungkapkan film ini bercerita tentang seorang mahasiswi yang sedang mencari jati diri dan di terpa masalah dengan hamil di luar nikah. Selain itu ia harus tetap menyelesaikan kuliahnya dan sampai pada akhirnya ia kembali ke rumah orang tuanya.
“ Jadi film ini diangkat dari kisah nyata yang menimpa teman gue dan raffi, dia tuh di rundung masalah mengenai hamil di luar nikah dan dia harus berjuang melanjutkan kuliahnya hingga pada akhirnya dia balik kerumah orang tuanya dan berdamai dengan masalalunya.” Ungkap Anggi Aji.
Banyak dari mahasiswa yang antusias bertanya mengenai waktu yang di butuhkan dalam penggarapan film “Perempuan, Wanita atau Betina”. Raffi Tama selaku produser mengungkapkan dalam proses pembuatan film fiksi “Perempuan, Wanita atau Betina” ini hanya membutuhkan 1 hari shooting, dan di kerjakan pada bulan puasa tahun 2023.
“ Film fiksi “Perempuan, Wanita atau Betina” ini gue kerjain sama annggi beserta 37 crew yang terlibat dan itu semua dari mahasiswa universitas budi luhur, salut banget gue dan bisa selesai dalam 1 hari karan waktu itu kampus sepi jadi kita bisa leluasa dalam ngambil take shotnya”, ujar Raffi Tama.
Anggi Aji juga menambahkan dalam pengerjaan film fiksi “Perempuan, Wanita atau Betina” ini dia harus benar- benar memilih Talent agar penonton dapat merasakan suasana dari film tersebut.
“Gue sampe nyari talent anak Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang mana dia anak Teater. Tujuan gue suapaya ya penonton bisa merasakan feel dari film yang gue buat” ungkapnya.
Antusias mahasiswa Universitas Budi Luhur semakin menjadi terlihat dalam banyaknya pertanyaan yang mereka berikan kepada Raffi dan Anggi selaku produser dan sutradara film fiksi “Perempuan, Wanita atau Betina”. Sintia amalia menanyakan mengenai kata Betina dalam judul film tersebut, mengingat Betina biasanya digunakan untuk binatang.
Anggi aji mengjelaskan mengenai penempatan kata betina dalam judul film “Perempuan, Wanita atau Betina” dia menuturkan bahwa kata betina merupakan penggambaran dari sikap atau perilaku yang ia perbuat.
“Makna kata betina gue ambil karena, gue mau nunjukin bahwa yang bertina itu sikapnya karna dakam film Perempuan ini mau melakukan hubungan di luar nikah tapi dia ga memikirkan dampak kedepannya, jadi itu makna gue naro kata betina buat judul film ini”, ungkap Anggi Aji.
Acara
Workshop Screening Film Fiksi X Dokumenter & Sosialisasi Tugas Akhir 2024
pun di tutup dengan penyerahan sertifikat kepada para sutradara dan produser Film
Fiksi dan Dokumenter dan di lanjutkan dengan foto bersama.
Komentar
Posting Komentar